7 Peninggalan dari Kerajaan Banjar yang Menarik Diketahui

Kerajaan Banjar adalah sebuah kesultanan yang berdiri pada tahun 1520 di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kerajaan Banjar terbentang dari Tanjung Sambar sampai Tanjung Aru. Meskipun sistem pemerintahan kesultanan telah dihapuskan sepihak oleh kolonial Belanda sejak tanggal 11 Juni 1860, namun rakyat Banjar sendiri masih mengakui sistem pemerintahan kerajaan perjudian di website slot gacor hari ini mudah maxwin hingga tanggal 24 Januari 1905 Masehi.

Sejak dibangkitkan kembali dengan dilantiknya Sultan Khairul Saleh pada tahun 2010 silam. Kerajaan ini mulai menarik perhatian masyarakat tanah air. Nah, jika kamu ingin tahu beberapa peninggalan bersejarah dari Kerajaan Banjar di masa lalu.

Kali ini theswandobcross.com telah berhasil rangkum beberapa peninggalan sejarah dari Kerajaan Islam yaitu Kerajaan Banjar. Apa saja itu? Simak daftarnya berikut ini.

1. Candi Agung di Amuntai

Candi Agung adalah situs peninggalan bersejarah yang diperkirakan berusia 740 tahun. Candi Agung merupakan sebuah situs candi Hindu-Budha yang terletak di wilayah Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kota Amuntai, Kalimantan Selatan.

Candi Agung dibangun oleh Empu Jatmika pada abad ke-16 pada masa kerajaan Dipa, yang merupakan cikal bakal terbentuknya kerajaan Banjar. Kehadiran candi yang memiliki dimensi sekitar 40 meter x 50 meter tersebut memang cukup menarik bagi para arkeolog dan pakar sejarah.

Konon, di sekitar lokasi candi tersebut juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah berusia sekitar 200 tahun SM.

2. Masjid Sultan Suriansyah

Peninggalan kerajaan Banjar lainnya yang masih berdiri kokoh hingga saat ini adalah Masjid Sultan Suriansyah atau dikenal juga dengan nama Masjid Kuin yang terletak di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin Utara, Kota Banjarmasin. Masyarakat sendiri mengenal wilayah tersebut sebagai Banjar Lama.

Dahulu kala, wilayah tersebut merupakan pusat ibu kota kerajaan kesultanan Banjar. Mesjid yang dibangun antara rentang tahun 1526-1550 di masa pemerintahan Sultan Suriansyah ini merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Kalimantan Selatan.

3. Makam Sultan Sulaiman

Salah satu keberadaan makam yang juga menyimpan sejarah panjang dari kerajaan kesultanan Banjar adalah makam Pangeran Ratu Sultan Sulaiman. Ia adalah seorang raja yang bergelar Sultan Sulaiman Saidullah II. Makamnya terletak di Desa Lihung, Kecamatan Karang Intan, Banjar, Kalimantan Selatan.

Sultan Sulaiman diketahui telah memerintah kerajaan Banjar dari tahun 1801-1825. Sultan Sulaiman sendiri diketahui wafat pada 3 Juni 1825 atau 4 Rabiul Awal 1240. Sultan Sulaiman mendapatkan gelar kesultanan sejak usianya masih belia, yaitu pada saat usianya menginjak 6 tahun pada tahun 1767. Karena hal tersebut ia pun pada akhirnya dijuluki juga sebagai Sultan Muda.

4. Makam Sultan Suriansyah

Peninggalan lain dari kerajaan Islam yang di provinsi Kalimantan adalah makan Sultan Suriansyah atau Jaya Samudera yang terletak di Komplek Makam Sultan Suriansyah di kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jaya rtp live Samudera adalah Raja Banjar pertama yang diketahui memeluk agama Islam.

Ia dikenal dengan gelar Sultan Suriansyah atau Sultan Suryanulloh. Gelar tersebut merupakan pemberian dari bangsa Arab yang pertama datang ke Banjarmasin. Sultan Suriansyah sendiri diketahui memerintah kerajaan Banjar dari tahun 1500-1540.

5. Makam Sultan Mustakimbillah

Pangeran Senapati bergelar Sultan Mustakimbillah adalah Sultan Banjar IV yang telah memerintah kerajaan Banjar antara tahun 1595-1642. Sultan Mustakimbillah adalah putra sulung dari Sultan Banjar III, yaitu Sultan Hidayatullah.

Makam Sultan Mustakimbillah terletak di Desa Tangkas Kecamatan Martapura Barat, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Makam Sultan Mustakimbillah sendiri menjadi makam terakhir dari 5 makam Raja yang telah ditemukan. Konon, saat pertama kali makam tersebut ditemukan berada di bawah kaki pohon kasturi. Nah, makam ini pun menjadi peninggalan selanjutnya dari kerajaan Banjar.

6. Makam Sultan Inayatullah

Peninggalan kerajaan Banjar selanjutnya adalah makam Sultan Inayatullah yang terletak di Desa Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Sultan Inayatullah bernama asli Pangeran Dipati Tuhan I. Sultan Inayatullah adalah Raja Banjar slot gacor yang memerintah antara tahun 1636/1642-1645.

Sultan Inayatullah merupakan gelar resmi yang kerap digunakan dalam khutbah Jumat di masjid. Sementara gelar lain yang dipopulerkan bagi dirinya adalah Ratu Agung. Ia sendiri adalah putra dari Sultan Mustakimbilah yang dilantik sebagai Sultan muda.

7. Masjid Al-Karomah

Masjid Al-Karomah adalah salah satu mesjid peninggalan kerajaan Banjar yang dibangun pada tahun 1863 Masehi atau 1280 Hijriah. Sebelum dikenal sebagai Masjid Agung Al Karomah, mesjid ini dahulu kapan bernama Masjid Jami’ Martapura. Meskipun Masjid Al-Karomah telah mengalami banyak renovasi, namun struktur utama mesjid sendiri masih tetap dipertahankan.

Mesjid Al-Karomah sendiri dahulu kerap digunakan untuk tempat peribadatan, penyebaran agama Islam, serta sebagai benteng pertahanan bagi para pejuang dalam melawan penjajah Belanda.